PBA UIN Mataram Sebagai Narasumber dan Fasilitator di Sekolah Islam dan Gender (SIG) KOPRI Komisariat UNU NTB

Mataram,  3-6 Maret 2022.- Pondok Pesantren Nurul Islam Sekarbela menjadi saksi berlangsungnya Sekolah Islam dan Gender (SIG) yang diselenggarakan oleh Korp PMII Putri (KOPRI) Komisariat Universitas Nahdatul Ulama (UNU) NTB. Kegiatan ini mengangkat isu-isu krusial tentang Islam dan gender, dengan menghadirkan Dr. Erma Suriani, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) UIN Mataram, sebagai narasumber dan fasilitator utama.

Mengangkat Isu Gender dalam Perspektif Islam

SIG ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada para peserta tentang konsep gender dalam perspektif Islam, serta bagaimana Islam memandang peran dan posisi perempuan dalam masyarakat. Dr. Erma Suriani, M.Si, dengan latar belakang akademis dan pengalaman yang luas dalam studi Islam, memberikan wawasan yang berharga selama kegiatan tersebut.

“Islam adalah agama yang sangat menghargai dan menghormati perempuan. Dalam Al-Quran dan hadis, banyak sekali ayat dan riwayat yang menekankan pentingnya peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan,” ujar Dr. Erma Suriani, M.Si, dalam salah satu sesi diskusinya.

Pendekatan Edukatif dan Interaktif

Selama empat hari pelaksanaan SIG, Dr. Erma Suriani, M.Si, menggunakan pendekatan edukatif dan interaktif dalam menyampaikan materi. Setiap sesi dilengkapi dengan studi kasus yang memungkinkan para peserta untuk mengaplikasikan teori dalam konteks nyata. Peserta diajak untuk berdiskusi dan berbagi pandangan tentang berbagai isu terkait gender dan Islam.

“Pendekatan yang interaktif dan partisipatif sangat penting dalam pendidikan. Dengan cara ini, peserta tidak hanya menerima informasi, tetapi juga terlibat aktif dalam proses belajar, sehingga pemahaman mereka menjadi lebih mendalam,” jelas Dr. Erma Suriani, M.Si.

Para peserta SIG, menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam setiap sesi. Mereka terlibat dalam diskusi yang dinamis, mengajukan pertanyaan kritis, dan berbagi pengalaman pribadi yang memperkaya pembahasan.

Meningkatkan Kesadaran Gender di Kalangan Mahasiswa

Salah satu tujuan utama SIG adalah meningkatkan kesadaran gender di kalangan mahasiswa, khususnya dalam memahami hak dan kewajiban perempuan menurut perspektif Islam. Dr. Erma Suriani, M.Si, menekankan pentingnya pendidikan gender dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan seimbang.

“Pendidikan gender bukan hanya tentang hak-hak perempuan, tetapi juga tentang bagaimana kita memahami peran dan tanggung jawab kita dalam membangun masyarakat yang harmonis. Dengan pemahaman yang benar, kita bisa mengatasi berbagai bentuk diskriminasi dan ketidakadilan yang masih ada,” tambah Dr. Erma Suriani, M.Si.

Peserta juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan praktis dalam mengadvokasi isu-isu gender. Mereka belajar tentang strategi komunikasi yang efektif, teknik negosiasi, dan cara mengorganisir kampanye yang berhasil.

Harapan Peserta SIG

Melalui SIG ini, KOPRI Komisariat UNU NTB berharap dapat terus memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesadaran gender di kalangan mahasiswa. Mereka berencana untuk menyelenggarakan lebih banyak kegiatan serupa di masa mendatang, dengan melibatkan narasumber yang kompeten dan berpengalaman seperti Dr. Erma Suriani, M.Si.

“Kami sangat berterima kasih kepada Dr. Erma Suriani yang telah memberikan banyak ilmu dan inspirasi. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari banyak inisiatif lain yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman gender di kalangan mahasiswa,” ujar Ketua KOPRI Komisariat UNU NTB.

Dr. Erma Suriani, M.Si, dalam penutupan acara, menyampaikan harapannya agar para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi agen perubahan di lingkungan mereka.

“Saya berharap kalian semua bisa membawa ilmu yang telah kalian dapatkan di sini ke lingkungan kalian masing-masing. Jadilah agen perubahan yang dapat membawa nilai-nilai keadilan dan kesetaraan gender dalam setiap aspek kehidupan. Dengan demikian, kita bisa bersama-sama membangun masyarakat yang lebih adil dan seimbang,” tutup Dr. Erma Suriani, M.Si, dengan penuh harapan.

Kolaborasi ini menunjukkan komitmen yang kuat dari berbagai pihak dalam memajukan pendidikan gender dan membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Dengan dukungan dari akademisi seperti Dr. Erma Suriani, M.Si, diharapkan kesadaran dan pemahaman tentang isu-isu gender dalam perspektif Islam akan semakin meluas di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top