Integrasi Bahasa dan Budaya: Mahasiswi Semester 4 Angkat Kearifan Lokal Kampung Arab Ampenan di ICONSIDE ke-3

Mataram, 10 Mei 2025 — Kholifia Zaikalina, mahasiswi semester 4 Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) UIN Mataram, mendapat kesempatan untuk mewakili Sekretaris Jurusan PBA, Muhammad Syarifuddin, M.Pd., dalam mempresentasikan hasil penelitian di International Conference on Islamic Education and Science Development (ICONSIDE) ke-3 yang diselenggarakan oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram.

Dalam presentasinya yang berlangsung pada Sesi 2, Room 1, Kholifia membawakan hasil penelitian berjudul “Integration of Culture and Language: A Lexicological Study of Arabic Vocabulary in Ampenan Village”. Presentasi ini menarik perhatian banyak peserta karena mengangkat fenomena kebahasaan yang hidup di tengah masyarakat lokal, khususnya di Kampung Arab Ampenan — sebuah kawasan bersejarah di Kota Mataram yang dikenal sebagai pusat interaksi budaya Arab dan Sasak.

Penelitian ini merupakan karya Sekretaris jurusan PBA, Muhammad Syarifuddin, M.Pd., yang mengkaji bagaimana kosakata bahasa Arab mengalami adaptasi dalam lingkungan sosial masyarakat Kampung Arab Ampenan. Melalui pendekatan leksikologi, penelitian ini menelusuri transformasi semantik dan fonetik kosakata Arab yang digunakan dalam bahasa sehari-hari warga setempat.

“Saya merasa sangat terhormat bisa dipercaya untuk mempresentasikan penelitian ini. Ini pengalaman yang luar biasa dan membuka wawasan saya tentang pentingnya mengaitkan bahasa dengan budaya lokal,” ungkap Kholifia usai menyampaikan presentasi.

Menurutnya, Kampung Arab Ampenan merupakan ruang linguistik yang kaya akan fenomena kebahasaan yang tidak ditemukan di tempat lain. “Banyak sekali kosakata Arab yang dimodifikasi secara fonetik dan semantik oleh masyarakat setempat. Ini menunjukkan bagaimana bahasa terus bertransformasi melalui budaya,” tambahnya.

Dalam sesi wawancara terpisah, Muhammad Syarifuddin, M.Pd., menjelaskan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam forum ilmiah seperti ini merupakan bagian dari strategi akademik untuk mendorong keterlibatan aktif generasi muda dalam riset dan publikasi.

“Memberi ruang kepada mahasiswa seperti Kholifia untuk membawa hasil penelitian ke forum internasional adalah bagian dari upaya kami membangun kepercayaan diri dan kompetensi ilmiah mereka sejak dini,” ujarnya.

Kholifia berharap, ke depan, penelitian tentang integrasi bahasa dan budaya lokal seperti ini bisa lebih banyak dikembangkan di lingkungan akademik, khususnya dalam kajian bahasa Arab.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top